Perencanaan Peningkatan Daya Dukung dan
Perpanjangan Runway untuk Mendukung
Penerbangan Internasional di Bandar Udara Adi Soemarmo-Surakarta Menggunakan
Software FAARFIELD dan COMFAA
Megananda Saraswati1, Aditia Kesuma
Negara Dalimunthe2
Universitas Mercu Buana Jakarta
meganandasaras15@gmail.com1, aditia.kesuma@mercubuana.ac.id2
|
Abstract |
|
Surakarta City or often called Solo is one of the
areas in Central Java Province that has many international events every year.
The implementation of international events also means that the participants
come from abroad. The city of Solo has one airport that is accessed by
foreign participants, namely Adi Soemarmo - Surakarta Airport. Adi Soemarmo
Airport has one runway facility of 2500x45 m with a PCN value of 68 F/C/X/T.
Based on historical data for international airplanes can land at Adi Soemarmo
Airport - Surakarta with maximum weight restrictions by reducing aircraft
fuel so that they have to stop at Kuala Lumpur Airport - Malaysia for
refueling. Therefore, it is necessary to increase the PCN value and adjust
the runway dimensions so that it can accommodate Airbus A330-900 aircraft
with maximum load so that it can carry out direct flights to Jeddah, Mecca. Based
on the results of data analysis using the ARFL method, FAARFIELD and COMFAA
software, to be able to serve direct flights to Jeddah, a 534 m runway
extension and 5.1 cm overlay are required so that the PCN value will increase
to 135.3 F/C/X/T. Keywords : Runway; FAARFIELD; COMFAA; A330-900. |
|
Abstrak |
|
Kota Surakarta atau yang sering disebut Solo
merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki banyak
event Internasional setiap tahunnya. Pelaksanaan event internasional, berarti
juga peserta yang mengikuti berasal dari mancanegara. Kota Solo memiliki satu
bandar udara yang menjadi akses keluar-masuk peserta mancanegara, yaitu
Bandar Udara Adi Soemarmo-Surakarta. Bandar Udara Adi Soemarmo memiliki satu
fasilitas landas pacu sebesar 2500x45 m dengan nilai PCN 68 F/C/X/T.
Berdasarkan data historis untuk pesawat penerbangan internasional dapat
mendarat di Bandar Udara Adi Soemarmo – Surakarta dengan pembatasan berat
maksimum dengan mengurangi bahan bakar pesawat sehingga harus singgah di
Bandar Udara Kuala Lumpur - Malaysia untuk isi ulang bahan bakar. Maka dari
itu, diperlukan peningkatan nilai PCN dan penyesuaian dimensi runway agar dapat menampung pesawat
Airbus A330-900 dengan beban maksimum sehingga dapat melaksanakan penerbangan
langsung ke Jeddah, Mekah. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan metode
ARFL, software FAARFIELD dan COMFAA, untuk dapat melayani penerbangan langsung
ke Jeddah, diperlukan perpanjangan runway
sepanjang 534 m dan overlay 5,1 cm sehingga nilai PCN akan meningkat menjadi
135,3 F/C/X/T. Kata kunci: landasan pacu;
FAARFIELD; COMFAA; A330-900. |
Pendahuluan
Kota Surakarta atau yang
sering disebut Solo merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang
memiliki banyak event Internasional setiap tahunnya (Vida & Bisri, 2020). Jamaah Haji
dan Umroh provinsi Jawa Tengah juga diberangkatkan melalui Bandar Udara Adi
Soemarmo – Surakarta setiap tahunnya (NURONIYAH & Amin, 2020).
Bandar Udara Adi Soemarmo memiliki satu fasilitas
landas pacu sebesar 2500x45 m dengan daya dukung (pavement classification
number/PCN) senilai 68 F/C/X/T. Berdasarkan data historis untuk pesawat
penerbangan internasional dapat mendarat di Bandar Udara Adi Soemarmo –
Surakarta dengan pembatasan berat maksimum (restricted take-off weight / RTOW)
dengan mengurangi bahan bakar pesawat sehingga harus singgah (transit) di
Bandar Udara Kuala Lumpur - Malaysia untuk isi ulang bahan bakar. Maka dari itu,
diperlukan peningkatan daya dukung atau pavement classification number (PCN)
untuk runway Bandar Udara Adi
Soemarmo - Surakarta agar dapat menampung pesawat penerbangan internasional
dengan beban maksimum (maximum take off weight / MTOW) sehingga dapat melaksanakan
penerbangan langsung (direct flight) ke Jeddah, Mekah.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan
melakukan penelitian dengan judul “Perencanaan Peningkatan Daya Dukung dan
Perpanjangan Runway untuk mendukung
Penerbangan Internasional di Bandar Udara Adi Soemarmo – Surakarta menggunakan
Software FAARFIELD dan COMFAA”.
Metode Penelitian
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data yang termasuk data primer dalam penelitian ini adalah hasil
observasi fasilitas landas pacu di Bandar Udara Adi Soemarmo-Surakarta. Data
yang termasuk data sekunder adalah data spesifikasi pesawat, data fasilitas
landas pacu, dan data lalu lintas penerbangan di Bandar Udara Adi
Soemarmo-Surakarta.
Pada penelitian ini terdapat beberapa tahap yaitu tahap pertama, Studi
Pustaka dengan memahami konsep dalam menggunakan peraturan yang akan digunakan
sebagai acuan dan memahami kebutuhan serta spesifikasi landas pacu yang
digunakan untuk pesawat A330-900. Kedua, melakukan pengambilan data primer dan
dan data sekunder dari Bandar Udara Adi Soemarmo - Surakarta. Data primer
Ketiga, perhitungan kebutuhan dimensi landas pacu untuk pesawat A330-900 dengan
metode Aeroplane reference field length (ARFL). Keempat, melakukan perhitungan
desain tebal perkerasan menggunakan software FAARFIELD. Kelima, menghitung
nilai Pavement Classification Number (PCN) dari perencanaan landas pacu
menggunakan software COMFAA dan memastikan nilai PCN lebih besar dari nilai ACN
(Aircraft Classification Number).
Hasil dan Pembahasan
Perencanaan ulang landas pacu meliputi
perencanaan dimensi dan tebal perkerasan yang dibutuhkan dengan menggunakan
beberapa metode (Prana & Dhyani, 2018). Metode Aeroplane Reference Field
Length (ARFL) digunakan untuk menghitung kebutuhan dimensi landas pacu (Rahmawati, 2023). Kebutuhan tebal perkerasan
direncanakan menggunakan software FAARFIELD (Palino & Susilo, 2021). Software COMFAA digunakan untuk
menghitung nilai PCN dari perkerasan rencana (Rintawati & Sari, 2022).
1.
Perencanaan
Panjang Landas Pacu
Metode ARFL digunakan untuk menentukan
panjang landas pacu rencana dari pesawat yang akan beroperasi (Ariawan, Wahyudi, & Jayantari, 2021), yaitu A330-900 dengan
menghitung faktor elevasi, faktor suhu dan faktor kemiringan (slope).
Tabel 1. Data
Geografis
|
No |
Item Data Geografis |
Data Eksisting |
|
1 |
Elevasi (h) |
418 ft |
|
2 |
Temperatur udara rata-rata (T) |
28°C |
|
3 |
Kemiringan (S) |
0,4% |
Tabel 2.
Karakteristik Pesawat
|
No |
Item Karakteristik |
Data |
|
1 |
Outer Main Gear Wheel Span (OMGWS) |
12,61 m |
|
2 |
Maximum Take Off Weight (MTOW) |
251 ton |
|
3 |
ACN (flexible pavement, subgrade CBR
6%) |
80 |
|
4 |
Aeroplane Reference Field Length
(ARFL) |
2490 m |
a.
Perhitungan
Faktor Koreksi Elevasi
Fe = 1+0,07
(h/300)
Fe = 1+0,07
(125,4/300)
Fe = 1,02926
b.
Perhitungan
Faktor Koreksi Suhu
Ft = 1+0,01
(T-(15-0,0065h))
Ft = 1+0,01
(28-(15-(0,0065x125,4)))
Ft = 1,138151
c.
Perhitungan
Faktor Koreksi Kemiringan (Slope)
Fs = 1+0,01 S
Fs =
1+(0,01x0,4)
Fs = 1,04
d.
Perhitungan
Panjang Landas Pacu
ARFL = Lr/(Fe x
Ft x Fs)
2490 =
Lr/(1,02926 x 1,138151 x 1,04)
Lr =
2490/(1,02926 x 1,138151 x 1,04)
Lr = 3034 m
Maka panjang landas pacu yang dibutuhkan
oleh pesawat A330-900 dalam kondisi beban maksimal atau MTOW yaitu sepanjang
3034 meter.
2.
Perencanaan
Lebar Landas Pacu
Acuan yang digunakan dalam perencanaan
lebar landas pacu yaitu reference code atau kode bandara dan outer main gear
wheel span (OMGWS) dari pesawat A330-900.
Tabel 3. Lebar
Landas Pacu
|
Kode |
OMGWS |
||||
|
NO |
OMGWS <4,5 m |
4,5≤OMGWS<6m |
6≤ OMGWS <9m |
9≤ OMGWS<15m |
|
|
1 |
18 m |
18 m |
23 m |
- |
|
|
2 |
23 m |
23 m |
30 m |
- |
|
|
3 |
30 m |
30 m |
30 m |
45 m |
|
|
4 |
- |
- |
45 m |
45 m |
|
Dapat disimpulkan sesuai Tabel 3, untuk
kode bandara 4 dan pesawat dengan OMGWS 12,61 meter membutuhkan lebar landas
pacu sebesar 45 m.
3.
Perencanaan
Tebal Perkerasan Landas Pacu
Pada perencanaan tebal perkerasan landas
pacu menggunakan software FAARFIELD dengan membutuhkan data-data yaitu lapisan
perkerasan eksisting dan data lalu lintas pesawat (Lewa, Ariawan, & Budiarnaya, 2020).
Tabel 4. Data
Lapis Perkerasan Eksisting
|
No |
Lapis
Perkerasan |
Ketebalan (mm) |
|
1 |
P-401/P-403 HMA Surface |
140 |
|
2 |
P-401/P-403 HMA Stabilized |
200 |
|
3 |
P-209 Crushed Aggregate |
300 |
|
4 |
P-154 Uncrushed Aggregate |
350 |
|
5 |
CBR |
6% |
Gambar
1. Hasil Input Lapis Perkerasan Eksisting
Langkah
selanjutnya adalah input data penerbangan Bandar Udara Adi Soemarmo, yang
meliputi jenis pesawat dan jumlah penerbangan (Mafaza & Haryati, 2022). Data pesawat yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Masterplan
Bandar Udara Adi Soemarmo – Surakarta pada Tahap II yang tertuang dalam
Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KP 408 Tahun 2017 tentang Rencana Induk
Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo.
Gambar
2. Hasil Input Data Penerbangan
Setelah program selesai mengolah
data, didapatkan hasil bahwa diperlukan overlay landas pacu dengan tebal 51 mm
atau 5,1 cm.
Gambar
3. Hasil Output Program FAARFIELD
4.
Perencanaan
Nilai PCN Landas Pacu
Proses selanjutnya adalah menghitung
nilai daya dukung perkerasan landas pacu dalam bentuk nilai PCN menggunakan
software COMFAA untuk memastikan nilai PCN lebih besar dari nilai ACN pesawat
Airbus tipe A330-900 (ZEGA, 2021).
Lapis perkerasan hasil perhitungan dari
program FAARFIELD akan digunakan dalam perhitungan nilai PCN landas pacu (Christina Sari, Winfried, & Surachman, 2019). Tebal lapis perkerasan
dikonversi sesuai dengan kebutuhan program COMFAA menggunakan spreadsheet yang
telah disediakan oleh FAA (Utomo, 2021).
Input tebal perkerasan yang sudah
disesuaikan dengan lapisan yang ada di software COMFAA (Total P-401/3, P-209
Crushed Aggregate dan P-154 Uncrushed Aggregate), yaitu P-401/3 senilai 15,4
in, P-209 senilai 11,81 in dan P-154 senilai 13,8 in. Nilai CBR subgrade
menggunakan nilai eksisting yaitu 6%, karena pada penelitian ini tidak merubah
lapisan perkerasan eksisting, diinput kolom evaluation thickness (HERMAWAN, n.d.).
Hasil
konversi tebal perkerasan adalah sebesar 58,7 inch.
Data penerbangan yang diinput adalah
jenis pesawat (aircraft name) dan jumlah keberangkatan tahunan (annual
departures).
Gambar
4. Konversi Hasil Desain Tebal Perkerasan menggunakan
spreadsheet FAA
Gambar
5. Input Tebal Perkerasan pada Software COMFAA
Gambar
6. Input Data Penerbangan pada Software COMFAA
Setelah input data selesai, nilai PCN runway akan diketahui dari output
program COMFAA (Anggi Nidya Sari, Amanah, Pratama, Suryan, &
Amalia, 2023). Hasil output
dari program COMFAA dapat diketahui beberapa nilai PCN dari masing-masing jenis
pesawat. Nilai yang digunakan adalah nilai PCN terbesar (Putra, Das, & Dony, 2021). Sehingga dapat ditentukan nilai
PCN untuk landas pacu rencana adalah 135,3 F/C/X/T.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian pada penelitian ini dapat disimpulkan beberapa
hal dalam perencanaan landas pacu Bandar Udara Adi Soemarmo – Surakarta untuk
penerbangan internasional, yaitu
1. Diperlukan perpanjangan runway
sebesar 534 meter untuk dapat melayani pesawat A330-900 dalam kondisi beban
maksimal.
2. Diperlukan overlay sebesar 5,1 cm tanpa merubah kondisi perkerasan
eksisting.
3. Berdasarkan hasil dari program COMFAA, nilai Pavement Classification
Number (PCN) dari desain tebal perkerasan untuk melayani pesawat A330-900 dalam
kondisi beban maksimal adalah 135,3 F/C/X/T. Nilai ACN dari pesawat A330-900
adalah 80, sehingga sapat disimpulkan nilai PCN landas pacu rencana memenuhi
persyaratan nilai PCN lebih besar dari nilai ACN (PCN > ACN).
Ariawan, I. Putu, Wahyudi, Iqbal, & Jayantari, Made Widya. (2021).
Analisis Kelayakan Panjang dan Tebal Perkerasan Runway Untuk Pesawat Jenis
B737-900ER yang Beroperasi di Bandar Udara Banyuwangi. Jurnal Ilmiah
Telsinas Elektro, Sipil Dan Teknik Informasi, 4(2), 85–97.
HERMAWAN, RENGGA.
(n.d.). EVALUASI PERENCANAAN PERKERASAN TAXIWAY N1 TERHADAP LAMA BERHENTI
PESAWAT DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA.
Lewa, Mario
Stevano, Ariawan, Putu, & Budiarnaya, Putu. (2020). Evaluasi Perkerasan
Landasan Pacu Pada Bandara Pattimura Dengan Membandingkan Metode FAA dan
FAARFIELD Software. Jurnal Ilmiah Telsinas Elektro, Sipil Dan Teknik
Informasi, 3(2), 1–8.
Mafaza, Sulthan
Abdi Rahman, & Haryati, Eny Sri. (2022). Analisis Safety Management System
Petugas AMC Dalam Menangani Bahaya Hewan Liar di Area Airside Bandar Udara Adi
Soemarmo Surakarta. Jurnal Multidisiplin Madani, 2(5), 2533–2550.
NURONIYAH, FAUZUL,
& Amin, H. Juhdi. (2020). Sistem Pengendalian Manajemen Pemberangkatan
dan Pemulangan Jamaah Haji di PT Angkasa Pura Adi Soemarmo Boyolali Tahun 2019.
IAIN SURAKARTA.
Palino, Silvani
Desy, & Susilo, Budi Hartanto. (2021). Analisis Tebal Perkerasan Dan Biaya
Dengan Software Faarfield Pada Landas Pacu BIJB Kertajati. Jurnal Teknik
Sipil, 17(1), 14–29.
Prana, I. Gusti Ayu
Agung Mega, & Dhyani, I. (2018). TINJAUAN TEBAL PERKERASAN RUNWAY
BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (BIL) MENGGUNAKAN METODE FAA BERDASARKAN PROYEKSI
PENERBANGAN. Universitas Mataram.
Putra, Dicky
Nurfandi, Das, Amsori M., & Dony, Wari. (2021). analisa KEKUATAN PERKERASAN
AIRSIDE (RUNWAY, TAXIWAY & APRON) BANDARA SULTAN THAHA JAMBI UNTUK PESAWAT
JENIS A330-300. Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur Dan Industri
Jasa Konstruksi (KIIJK), 1(1), 273–280.
Rahmawati, Alfia
Nur. (2023). ANALISA PERENCANAAN RUNWAY 10 TAHUN KEDEPAN DI BANDARA NGLORAM
KABUPATEN BLORA JAWA TENGAH. DEARSIP: Journal of Architecture and Civil,
3(02), 152–163.
Rintawati, Dewi,
& Sari, Christina. (2022). ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN SOFTWARE
FAARFIELD DAN COMFAA PADA PERENCANAAN PERKERASAN LANDAS PACU BANDAR UDARA. Prosiding
Seminar Intelektual Muda, 3(2), 368–375.
Sari, Anggi Nidya,
Amanah, Tody, Pratama, M. Ade Surya, Suryan, Viktor, & Amalia, Kiki Rizky.
(2023). Evaluasi Runway Bandara Fatmawati dengan Menggunakan Software Comfaa. CIVED,
10(1), 151–158.
Sari, Christina,
Winfried, Ariel, & Surachman, Luky. (2019). Analisis perkerasan landas pacu
bandar udara Husein Sastranegara, Bandung. Jurnal Infrastruktur, 5(1),
51–57.
Utomo, Donny
Ardyanto. (2021). TA: PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN PADA REKONSTRUKSI RUNWAY
BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU MENGGUNAKAN HOT MIX ASPHALT PG 76 FR.
Institut Teknologi Nasional.
Vida, Alvia Nur,
& Bisri, Moh Hasan. (2020). Manajemen Seni Pertunjukan Solo International
Performing Arts (SIPA) oleh Komunitas SIPA di Surakarta. Jurnal Seni Tari,
9(2), 105–115.
ZEGA, BERLIN SARO.
(2021). PENGARUH NILAI CBR SUBGRADE PERKERASAN LENTUR LANDASAN PESAWAT
DENGAN KEMAMPUAN PERKERASAN PCN 11 (Studi Kasus: Bandar Udara Sibisa, Toba
Samosir).