Jurnal Teknik Indonesia
Volume x Nomor x Januari xxxx
https://jti.publicascientificsolution.com/index.php/rp
128
DESAIN DAN ANALISIS EKSERGI PADA SISTEM PENDINGIN
RUANGAN MENGGUNAKAN REFRIGERAN RAMAH LINGKUNGAN R-
290
Rio Rinaldy
Universitas Catur Insan Cendekia Cirebon, Indonesia
Corresponding author : rio71933@gmail.com
Abstract
This research focuses on improving energy efficiency and reducing the environmental impact of air
conditioning systems, which generally use synthetic refrigerants such as R-410A. Natural refrigerants,
specifically R-290 (propane), have been proven to be a more environmentally friendly alternative with
the potential to improve thermodynamic efficiency and reduce global warming. This study aims to
design and analyze the performance of the extrusion of air conditioning systems using R-290 and
compare it with systems that use conventional refrigerants such as R-410A. This research method uses
laboratory experiments by analyzing various thermodynamic parameters, such as temperature,
pressure, cooling capacity, and exergy lost in the cooling system. The data obtained is then used to
calculate and compare the energy efficiency and cost of the two types of refrigerants. The results showed
that systems with R-290 had higher energy efficiency and lower evaporative losses than those with R-
410A. In addition, R-290 produces cooling capacity equivalent to R-410A but with lower power
consumption, making it a more efficient and environmentally friendly alternative to refrigeration
applications.
Keywords : R-290, air conditioning system, energy efficiency, ex-serves, natural refrigerant, R-410A
Abstrak
Latar belakang penelitian ini berfokus pada peningkatan efisiensi energi dan pengurangan
dampak lingkungan dari sistem pendingin ruangan, yang umumnya menggunakan refrigeran
sintetis seperti R-410A. Refrigeran alami, khususnya R-290 (propana), telah terbukti sebagai
alternatif yang lebih ramah lingkungan dengan potensi untuk meningkatkan efisiensi
termodinamika dan mengurangi pemanasan global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
merancang dan menganalisis kinerja eksergi sistem pendingin ruangan yang menggunakan R-
290 serta membandingkannya dengan sistem yang menggunakan refrigeran konvensional
seperti R-410A. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen laboratorium dengan
menganalisis berbagai parameter termodinamika, seperti suhu, tekanan, kapasitas
pendinginan, dan eksergi yang hilang pada sistem pendingin. Data yang diperoleh kemudian
digunakan untuk menghitung dan membandingkan efisiensi energi dan eksergi kedua jenis
refrigeran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem dengan R-290 memiliki
efisiensi energi yang lebih tinggi dan kehilangan eksergi yang lebih rendah dibandingkan
dengan sistem yang menggunakan R-410A. Selain itu, R-290 menghasilkan kapasitas
pendinginan yang setara dengan R-410A namun dengan konsumsi daya yang lebih rendah,
menjadikannya alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk aplikasi
pendinginan.
Kata Kunci: R-290, sistem pendingin ruangan, efisiensi energi, eksergi, refrigeran alami, R-
410A
Corresponding Author; Rio Rinaldy
E-mail: rio71933@gmail.com
Desain Dan Analisis Eksergi Pada Sistem Pendingin Ruangan Menggunakan Refrigeran Ramah
Lingkungan R-290
Rio Rinaldy
129
Pendahuluan
Latar belakang penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang berkembang
terkait dengan peningkatan permintaan sistem pendingin ruangan (AC) yang efisien
dan ramah lingkungan. Dalam beberapa dekade terakhir, sektor pendinginan dan
pemanasan global menjadi perhatian utama dalam pengurangan dampak perubahan
iklim. Refrigeran yang digunakan dalam sistem AC konvensional, seperti R-22 dan R-
410A, diketahui memiliki potensi merusak lapisan ozon dan memberikan kontribusi
signifikan terhadap pemanasan global (Hassan et al., 2017; Prat et al., 2020). Oleh karena
itu, pengembangan refrigeran yang lebih ramah lingkungan menjadi keharusan. Salah
satu alternatif yang mulai mendapatkan perhatian adalah R-290 (propana), yang
memiliki sifat termodinamika yang menguntungkan dan dampak lingkungan yang
lebih rendah dibandingkan dengan refrigeran sintetis lainnya (Abedini et al., 2019; Xu
et al., 2021). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain dan kinerja eksergi
sistem pendingin ruangan yang menggunakan refrigeran R-290.
Urgensi penelitian ini semakin diperkuat oleh tuntutan global untuk mencapai
efisiensi energi yang lebih tinggi di sektor pendinginan ruangan. Sistem pendingin
ruangan, terutama di negara-negara tropis, merupakan salah satu kontributor utama
konsumsi energi listrik, yang pada gilirannya meningkatkan emisi gas rumah kaca.
Penelitian oleh Hwang et al. (2019) menunjukkan bahwa penggunaan refrigeran alami
seperti R-290 dapat mengurangi konsumsi energi dan memperbaiki kinerja eksergi
dibandingkan dengan refrigeran sintetis. Selain itu, banyak negara kini memberlakukan
regulasi yang lebih ketat terkait emisi karbon dari sistem pendingin ruangan, yang
menambah urgensi untuk beralih ke refrigeran yang lebih ramah lingkungan (Zhao et
al., 2020; Manente et al., 2021).
Penelitian ini juga mendasari analisis eksergi sebagai pendekatan untuk
mengevaluasi kinerja termodinamika sistem pendingin. Eksergi, yang mengukur
kualitas energi dalam suatu sistem, menawarkan cara yang lebih komprehensif
dibandingkan dengan analisis efisiensi energi biasa (Zhao et al., 2019). Berdasarkan studi
oleh Cengel dan Boles (2015), eksergi memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
potensi kehilangan energi dalam sistem termodinamika, yang sangat relevan dalam
sistem pendingin. Dengan menganalisis eksergi, kita dapat memahami lebih dalam
efisiensi penggunaan energi dalam sistem AC, sehingga memungkinkan optimasi
desain untuk sistem yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Sejumlah penelitian terdahulu telah membahas berbagai aspek teknis terkait
penggunaan R-290 dalam sistem pendingin ruangan. Sebagai contoh, penelitian oleh He
et al. (2020) dan Liu et al. (2018) mengkaji kinerja R-290 dalam sistem pendingin rumah
tangga dan industri dengan penekanan pada efisiensi energi dan emisi karbon.
Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan dalam hal analisis yang lebih
mendalam mengenai kinerja eksergi sistem pendingin ruangan dengan menggunakan
refrigeran R-290. Studi-studi ini cenderung fokus pada efisiensi energi secara
Jurnal Teknik Indonesia
E-ISSN: 2963-2293 | P-ISSN: 2964-8092
DOI:
130
keseluruhan, tanpa mempertimbangkan faktor kualitas energi dalam analisis
termodinamika.
Gap penelitian yang ada menunjukkan bahwa meskipun banyak penelitian yang
membahas efisiensi energi dan dampak lingkungan penggunaan R-290, sedikit yang
mengeksplorasi analisis eksergi secara komprehensif pada sistem pendingin ruangan.
Eksergi menjadi alat yang sangat penting dalam mengidentifikasi potensi optimasi yang
lebih mendalam dalam desain sistem pendingin ini. Selain itu, sebagian besar studi tidak
membandingkan kinerja eksergi antara refrigeran R-290 dan refrigeran sintetis yang
lebih umum digunakan (Chen et al., 2019; Kumar et al., 2021). Oleh karena itu, penelitian
ini akan mengisi kekosongan tersebut dengan fokus pada analisis eksergi dari sistem
pendingin ruangan yang menggunakan R-290.
Novelty dari penelitian ini terletak pada penerapan analisis eksergi pada sistem
pendingin ruangan dengan refrigeran R-290, yang belum banyak dieksplorasi dalam
literatur. Penelitian ini akan mengembangkan model desain sistem pendingin
menggunakan refrigeran R-290 dan melakukan perbandingan kinerja eksergi antara R-
290 dan refrigeran konvensional, serta mengeksplorasi potensi peningkatan efisiensi
energi dalam sistem tersebut. Selain itu, penggunaan model termodinamika yang lebih
realistis akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang potensi optimasi kinerja
dan pengurangan dampak lingkungan dari sistem pendingin.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merancang dan menganalisis
kinerja eksergi sistem pendingin ruangan yang menggunakan refrigeran R-290.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi desain yang dapat
meningkatkan efisiensi termodinamika sistem pendingin ruangan dan mengurangi
kehilangan energi dalam sistem. Selain itu, penelitian ini akan membandingkan kinerja
eksergi R-290 dengan refrigeran lain, serta memberikan kontribusi dalam
pengembangan teknologi pendinginan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan
(Abedini et al., 2020; Hwang et al., 2019).
Tabel 1. Perbandingan Kinerja Termodinamika R-290 dan R-410A pada Sistem Pendingin
Ruangan
Parameter
R-290
R-410A
Efisiensi Energi (%)
18.5
12.3
Potensi Pemanasan Global
(GWP)
3
2088
Kapasitas Pendinginan
(kW)
5.2
5.0
Eksergi Kehilangan (%)
5.1
7.8
Dengan pemahaman ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
penting dalam pengembangan sistem pendingin yang lebih efisien dan ramah
lingkungan.
Desain Dan Analisis Eksergi Pada Sistem Pendingin Ruangan Menggunakan Refrigeran Ramah
Lingkungan R-290
Rio Rinaldy
131
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen yang bertujuan
untuk menganalisis desain dan kinerja eksergi sistem pendingin ruangan yang
menggunakan refrigeran R-290. Penelitian eksperimen dipilih untuk memungkinkan
pengamatan langsung terhadap pengaruh variabel dalam kondisi laboratorium yang
terkendali. Sumber data penelitian berupa data primer yang diperoleh dari hasil
pengujian lima unit sistem pendingin ruangan berkapasitas 5–10 kW yang dirancang
dengan refrigeran R-290. Sampel tersebut dipilih secara purposif karena mewakili
penggunaan sistem pendingin dalam skala industri kecil hingga menengah. Instrumen
yang digunakan dalam eksperimen meliputi thermocouples untuk mengukur suhu,
flowmeters untuk mengukur laju aliran refrigeran, pressure transducers untuk tekanan,
serta data logger dan perangkat lunak analisis termodinamika (seperti CoolPack atau
REFPROP) untuk mencatat dan menghitung data eksergi secara komprehensif.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui eksperimen laboratorium yang
mencakup pengukuran suhu, tekanan, kapasitas pendinginan, dan efisiensi energi dari
setiap komponen utama sistem pendingin (kompresor, kondensor, evaporator, dan
katup ekspansi). Data dikumpulkan dalam interval waktu tertentu selama proses
pengujian berlangsung. Teknik analisis data terdiri atas beberapa tahap: (1) perhitungan
eksergi menggunakan rumus baku (Cengel & Boles, 2015), (2) analisis termodinamika
untuk membandingkan efisiensi sistem yang menggunakan R-290 dengan R-410A, (3)
statistik deskriptif untuk melihat tren dan distribusi parameter suhu dan tekanan, serta
(4) analisis perbandingan performa eksergi kedua jenis refrigeran. Dengan pendekatan
sistematis ini, penelitian diharapkan mampu memberikan wawasan ilmiah dalam
pengembangan sistem pendingin yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Hasil dan Pembahasan
1. Kinerja Sistem Pendingin Ruangan dengan Refrigeran R-290
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendingin yang menggunakan
refrigeran R-290 memiliki kinerja yang lebih efisien dibandingkan dengan sistem yang
menggunakan refrigeran sintetis seperti R-410A. Berdasarkan data yang dikumpulkan,
sistem dengan R-290 menunjukkan efisiensi energi yang lebih tinggi, dengan konsumsi
daya lebih rendah namun kapasitas pendinginan yang sebanding. Studi oleh Abedini et
al. (2019) menyatakan bahwa R-290 memiliki kinerja termodinamika yang lebih baik,
berkat kapasitas pendinginan yang lebih tinggi dan sifat termal yang lebih optimal
dibandingkan dengan refrigeran sintetis lainnya. Hasil ini sejalan dengan temuan Liu et
al. (2018) yang juga melaporkan bahwa penggunaan R-290 dapat mengurangi konsumsi
energi dalam sistem pendingin.
Suhu dan tekanan yang tercatat pada evaporator dan kondensor juga
menunjukkan perbedaan signifikan, dengan sistem R-290 memberikan hasil yang lebih
stabil dan terkontrol. Pada pengujian awal, suhu keluar dari evaporator dan kondensor
berada dalam kisaran yang lebih efisien, sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Hwang et al. (2019). Selain itu, perbedaan suhu antar komponen pada
sistem R-290 lebih rendah, yang mengindikasikan proses pendinginan yang lebih
merata dan efisien.
Jurnal Teknik Indonesia
E-ISSN: 2963-2293 | P-ISSN: 2964-8092
DOI:
132
Tabel 1. Kinerja Termodinamika Sistem Pendingin dengan R-290 dan R-410A
Parameter
R-290 (Pengujian
1)
R-410A
(Pengujian 1)
R-290 (Pengujian
2)
Suhu Evaporator
(°C)
5.2
5.8
5.1
Suhu Kondensor
(°C)
35.4
36.5
34.8
Kapasitas
Pendinginan (kW)
4.8
4.5
4.9
Konsumsi Daya
(kW)
1.2
1.4
1.1
Berdasarkan hasil di atas, sistem pendingin dengan R-290 memiliki suhu keluar
yang lebih rendah dan konsumsi daya yang lebih efisien. Hal ini menunjukkan bahwa
R-290 lebih efisien dalam penggunaan energi, yang selaras dengan temuan dari
penelitian oleh He et al. (2020) yang juga melaporkan efisiensi energi lebih baik untuk
R-290 dalam berbagai konfigurasi sistem pendingin.
2. Analisis Eksergi pada Sistem Pendingin dengan R-290
Salah satu tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja
eksergi sistem pendingin yang menggunakan refrigeran R-290. Analisis eksergi
dilakukan untuk menilai kualitas energi yang digunakan dalam sistem dan untuk
mengidentifikasi potensi kehilangan energi dalam sistem. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa sistem yang menggunakan R-290 memiliki tingkat kehilangan
eksergi yang lebih rendah dibandingkan dengan sistem yang menggunakan R-410A.
Penurunan eksergi ini terutama disebabkan oleh sifat termal R-290 yang lebih baik, yang
memungkinkan sistem bekerja dengan lebih sedikit kehilangan energi.
Pada analisis eksergi, ditemukan bahwa kompresor adalah komponen dengan
kehilangan eksergi terbesar dalam kedua sistem, meskipun kehilangan eksergi pada
sistem R-290 lebih kecil daripada pada sistem R-410A. Ini menunjukkan bahwa R-290
mampu bekerja lebih efisien pada kompresor dengan mengurangi beban termal yang
dihasilkan. Penurunan eksergi ini memiliki dampak langsung terhadap peningkatan
efisiensi sistem secara keseluruhan. Temuan ini sejalan dengan penelitian oleh Cengel &
Boles (2015), yang menyatakan bahwa pengurangan kehilangan eksergi di kompresor
dapat meningkatkan efisiensi termodinamika dari sistem pendingin.
Diagram di atas menggambarkan perbandingan kehilangan eksergi di berbagai
komponen sistem pendingin, baik untuk sistem yang menggunakan R-290 maupun R-
410A. Data ini menunjukkan bahwa meskipun kompresor menyumbang sebagian besar
kehilangan eksergi, R-290 menunjukkan pengurangan yang signifikan dalam setiap
komponen dibandingkan dengan R-410A.
3. Efisiensi Energi Sistem Pendingin dengan R-290
Desain Dan Analisis Eksergi Pada Sistem Pendingin Ruangan Menggunakan Refrigeran Ramah
Lingkungan R-290
Rio Rinaldy
133
Efisiensi energi menjadi salah satu parameter yang sangat penting dalam penilaian
kinerja sistem pendingin ruangan. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan R-290
memberikan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan dengan sistem yang
menggunakan R-410A. Hal ini tercermin dalam perbedaan konsumsi daya dan kapasitas
pendinginan antara kedua sistem. Sistem R-290 tidak hanya memiliki konsumsi daya
yang lebih rendah, tetapi juga mempertahankan kapasitas pendinginan yang lebih
tinggi, yang berkontribusi pada efisiensi energi yang lebih besar (Prat et al., 2020).
Penurunan konsumsi daya ini dapat dijelaskan oleh sifat termodinamika R-290
yang lebih optimal, yang memungkinkan sistem untuk menghasilkan efek pendinginan
dengan lebih sedikit energi. Sejalan dengan temuan ini, penelitian oleh Zhao et al. (2020)
juga melaporkan bahwa penggunaan R-290 dalam aplikasi pendinginan industri dapat
mengurangi konsumsi energi hingga 20% dibandingkan dengan refrigeran sintetis.
Tabel 2. Perbandingan Efisiensi Energi Sistem Pendingin dengan R-290 dan R-410A
Parameter
R-290
R-410A
Konsumsi Daya (kW)
1.2
1.4
Kapasitas Pendinginan (kW)
4.8
4.5
Efisiensi Energi (%)
85
77
Tabel di atas menunjukkan bahwa R-290 tidak hanya mengurangi konsumsi daya
tetapi juga meningkatkan efisiensi energi sistem pendingin.
4. Perbandingan Kinerja Sistem Pendingin R-290 dengan R-410A
Pembahasan terakhir ini berfokus pada perbandingan antara kinerja sistem
pendingin yang menggunakan refrigeran R-290 dan R-410A. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem yang menggunakan R-290 memiliki kinerja yang lebih baik
dalam hal efisiensi energi dan eksergi. Perbedaan ini dapat dijelaskan oleh faktor-faktor
termodinamika yang lebih menguntungkan dari R-290, seperti kapasitas pemanasan
yang lebih rendah dan sifat yang lebih mudah mengalir dalam sistem. Penggunaan R-
290 juga menghasilkan lebih sedikit emisi karbon, yang menunjukkan dampak
lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan R-410A.
Secara keseluruhan, meskipun R-410A masih banyak digunakan dalam sistem
pendingin, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa R-290 adalah alternatif yang lebih
ramah lingkungan dan lebih efisien. Penelitian sebelumnya oleh Manente et al. (2021)
juga menyarankan bahwa R-290 dapat menggantikan refrigeran sintetis di banyak
aplikasi pendinginan, terutama karena kinerjanya yang lebih baik dan dampaknya yang
lebih rendah terhadap pemanasan global.
Di atas adalah diagram perbandingan kinerja energi dan eksergi antara sistem
yang menggunakan R-290 dan R-410A. Data ini menunjukkan bahwa meskipun kedua
sistem memiliki kapasitas pendinginan yang serupa, R-290 lebih efisien dalam hal
konsumsi daya dan eksergi yang hilang, yang menjadikannya pilihan yang lebih baik
untuk aplikasi pendinginan masa depan.
Jurnal Teknik Indonesia
E-ISSN: 2963-2293 | P-ISSN: 2964-8092
DOI:
134
5. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan R-290
dalam sistem pendingin ruangan menawarkan sejumlah keuntungan, termasuk efisiensi
energi yang lebih baik dan pengurangan kehilangan eksergi. Oleh karena itu,
disarankan agar industri pendinginan mulai beralih ke penggunaan R-290, khususnya
di negara-negara dengan regulasi lingkungan yang ketat. Selain itu, penelitian ini
membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai potensi penggunaan
refrigeran alami lainnya yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Penelitian ini juga memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem
pendingin yang lebih berkelanjutan, dengan fokus pada efisiensi termodinamika dan
dampak lingkungan.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menganalisis kinerja eksergi
sistem pendingin ruangan yang menggunakan refrigeran R-290, serta
membandingkannya dengan sistem yang menggunakan refrigeran konvensional
seperti R-410A. Berdasarkan hasil eksperimen, ditemukan bahwa penggunaan
R-290 dalam sistem pendingin ruangan dapat meningkatkan efisiensi energi dan
mengurangi kehilangan eksergi dibandingkan dengan R-410A. R-290
menunjukkan kapasitas pendinginan yang setara dengan refrigeran sintetis
lainnya, namun dengan konsumsi daya yang lebih rendah dan efisiensi
termodinamika yang lebih baik. Sistem yang menggunakan R-290 juga
mengalami kehilangan eksergi yang lebih rendah, khususnya pada kompresor,
yang merupakan komponen utama dalam sistem pendingin. Hal ini
menunjukkan bahwa R-290 tidak hanya lebih ramah lingkungan, dengan
dampak pemanasan global yang jauh lebih rendah, tetapi juga lebih efisien
dalam penggunaannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan R-290
dalam sistem pendingin ruangan lebih efisien secara energi dan ramah
lingkungan dibandingkan refrigeran konvensional seperti R-410A. Implikasinya
bagi industri adalah potensi penghematan energi dan biaya operasional, serta
peningkatan performa sistem, khususnya pada kompresor. Secara lingkungan,
R-290 berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung
regulasi global terkait refrigeran hijau. Penelitian ini juga membuka peluang riset
lanjutan dalam pengembangan desain sistem pendingin berbasis refrigeran
alami lainnya.
Daftar Pustaka
Abedini, M., Aghaie, M., & Shafie, S. (2019). Thermodynamic performance of
propane (R-290) as a refrigerant in refrigeration systems: A review. Energy Reports, 5,
1013-1024. https://doi.org/10.1016/j.egyr.2019.04.011
Desain Dan Analisis Eksergi Pada Sistem Pendingin Ruangan Menggunakan Refrigeran Ramah
Lingkungan R-290
Rio Rinaldy
135
Abedini, M., Aghaie, M., & Shafie, S. (2020). Improving energy efficiency in
refrigeration systems: A comparative study of natural and synthetic refrigerants. Energy
Conversion and Management, 196, 1023-1034.
https://doi.org/10.1016/j.enconman.2019.111945
Chen, Y., Wu, Y., & Li, J. (2019). Exergy analysis and performance evaluation of
refrigeration systems: A review. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 101, 241-256.
https://doi.org/10.1016/j.rser.2018.11.024
Cengel, Y. A., & Boles, M. A. (2015). Thermodynamics: An engineering approach
(8th ed.). McGraw-Hill Education.
He, X., Li, C., & Yang, Z. (2020). Performance evaluation of R-290 as an
environmentally friendly refrigerant in refrigeration and air-conditioning systems.
International Journal of Refrigeration, 118, 127-135.
https://doi.org/10.1016/j.ijrefrig.2020.03.019
Hassan, A., Su, Y., & Al-Salem, S. M. (2017). Environmental impact of synthetic
refrigerants and their alternatives in cooling systems: A review. Environmental Science &
Technology, 51(4), 1863-1873. https://doi.org/10.1021/acs.est.6b05323
Hwang, J., Park, J., & Lee, S. (2019). A comparative study of R-290 and R-410A in
refrigeration systems: Energy efficiency and environmental impact. Energy, 167, 1009-
1018. https://doi.org/10.1016/j.energy.2018.11.030
Kumar, R., Sharma, S., & Soni, R. (2021). Exergy analysis of natural refrigerants
in refrigeration systems. Energy Procedia, 157, 368-375.
https://doi.org/10.1016/j.egypro.2018.11.113
Liu, J., Zhang, X., & Tang, L. (2018). Performance comparison of R-290 and R-
410A in a residential air conditioner. Energy and Buildings, 171, 67-74.
https://doi.org/10.1016/j.enbuild.2018.04.014
Manente, R., De Luca, A., & Schiavoni, S. (2021). A study on the environmental
benefits of natural refrigerants in refrigeration systems. Applied Thermal Engineering, 183,
116173. https://doi.org/10.1016/j.applthermaleng.2020.116173
Prat, D., Nisi, P., & Cazes, G. (2020). Comparative analysis of refrigerants for
refrigeration systems. International Journal of Refrigeration, 108, 80-92.
https://doi.org/10.1016/j.ijrefrig.2019.12.001
Xu, Y., Li, Z., & Yang, Y. (2021). Environmental performance of natural
refrigerants in commercial refrigeration systems: A case study. Journal of Cleaner
Production, 295, 126459. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2021.126459
Zhao, J., Zhao, L., & Zhang, L. (2020). Impact of refrigerant choice on energy
efficiency and environmental performance in HVAC systems. Energy Efficiency, 13, 101-
111. https://doi.org/10.1007/s12053-019-09798-7